-->
« - ··.·÷×Rümãh÷SîPüt×÷·.··»

Laki-laki.

Bandung, Indonesia

Banggalah pada dirimu sendiri, Meski ada yang tak Menyukai. Kadang mereka membenci karena Mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.
::
Start
«··.·÷×RümãhSîPüt×÷·.··»
Shutdown

Navbar3

Search This Blog

« - ··.·÷×Rümãh÷SîPüt×÷·.··»

BULAN PENUH KECEWA




April…..
Dalam hidup ini aku tidak pernah berpikir semua hal yang bernama kemunafikan atau hal yang membuat sakit hati. Hari ini tepat 1 tahun hari jadian kami, aku bahagia memiliki dia, orang yang selalu setia dan sabar dengan sikap ku yang super egois. Dan satu hal yang buat aku hari ini agak tampak lesu , aku berencana buat putus tepat di hari jadian kami. Sesuai rencana kami bertemu setelah aku pulang sekolah. Saat di gerbang sekolah aku sudah disambut oleh senyum manisnya.

“capek ya?” sapa Rian

“nggak kok kak, nggak kuliah hari ini?”berusaha untuk basa basi

“kuliah cuman tadi jam9 udah pulang”

“oke deh, pulang yuks , panes banget” aku mengibaskan tangan ku sambil menahan panas teriknya matahari.

Diperjalanan pulang aku masih tetap diam, dia Nampak kebingungan dengan tingkah laku yang aku lakukan.

“Lha, kamu gak enak badan ya? Kok diam aja dari tadi”

“ehmbt gak juga, oh ya aku ada yang ingin di omongin”

“ngomong aja”

“aku tau kita akhir-akhir ini sering berantem , dan aku juga tau kakak selalu mengalah dengan semua masalah kita, tapi aku merasa berdosa kalo gak ngomongin ini ke kakak, kakak kenalkan sama Dion?”

“oh dia itu kan selalu kamu cerita”

“iya, dan sekaranga ku sama dia udah deket, dan kayaknya aku gak bisa ngelanjutin hubungan kita, maafin aku”

“Lha hari ini seharusnya kita bahagia, kenapa harus ngeluarin kata-kata yang bikin hancur berantakan, aku tau kamu becanda” lau menghentikan motor ninja nya.

“gak kak ini beneran, maaf”

“udah nyampe Lha , aku pulang dulu, oh ya moga pilihan kamu itu tepat”

Satu bulan ini aku benar-benar gak tau dengan kabar Rian, dia gak pernah telpon ataupun sms aku duluan, kalopun aku sms atau telpon dia gak pernah bales n ngangket, dan hubungan ku sama Dion sekarang resmi jadian, dia lucu buat aku gak kaku kalo berhadapan bersama dia beda sama Rian.dia juga senang bergaul sama sahabat aku, dan sahabat aku juga menyukainya.

Kami bersahabat lima orang, Sinta, Intan,Aira, dan Melinda. Kami selalu kompak disekolah, kami udah bersahabatan mulai dari kecil dan sekarang ini kami kelas 3 SMA . dalam 2 bulan ini hubungan aku sama Dion baik-baik aja, bahkan bisa dibilang mengasyikkan. Dia nganterin aku, suka ngumpul bareng sahabat aku, dan juga dia akrab sama keluarga aku, itu yang aku suka, dan buat aku benar-benar ngelupain Rian.

Sebenarnya awal perkenalan aku dengan Dion saat itu dia punya sepupu yang sekelas dengan aku, karena aku juga termasuk siswi yang smart d SMA itu maka aku suka koleksi buku paket, jadi dia minjem buku paket, karena ada tugas dari kampusnya. Sejak itu kami mulai dekat tapi gak langsung jadian karena aku lebih tertarik sama Rian yang kata-kata anak dia super pintar di kampusnya, dan akhirnya aku jadian sama Rian bukan Dion.

September….
Hari ini, sahabat aku ngajak ngmpul, aku juga gak tau kenapa dadakan sekali, katanya ada yang mau di omongin, sore itu mereka nyampe dirumah aku.

“tumben banget ya dadakan banget, besok disekolahkan bisa cerita”

“ohya Lha, gimana hubungan kamu sama kak Dion?”Intan memulai pembicaraan.

“baik-baik aja, barusan juga baru telponan, kenapa?"

“aku dan temen-temen gak suka kamu sama dia, mending kamu putusin aja kak Dion” ujar Intan semangat.

“kenapa? Kok gitu? Emank ada salah apa?”

“Lha, maafin aku yah, aku baru sekarang ngomong sama kamu , kak Dion dalam seminggu terakhir ini sering ngajak aku ketemuan, dan katanya hari ini akan putusin kamu demi aku, tapi aku bilang gak bisa, karena aku sayang kamu Lha. Dia gak pernah suka sama kamu, dia Cuma mau main-mainin kamu dan aku harus jujur sama kamu, kak Dion itu jahat Lha” Melinda sambil memelukku.

“apa?” entah apa yang aku pikirkan yang pasti aku ngerasa dadaku sesak dan benar gak terasa air mata itu jatuh tanpa aku sadari ,

“udah lah Lha, kenapa harus nangis harus yang sekarang kamu lakuin putusin dia, kamu mencintai orang yang selama ini nggak pernah suka sama kamu” Sinta berusaha untuk menegaskan.

Aku mengambil handphone ku dan menelpon kak Dion, dan terdengar suara disana yang membuat aku sebenarnya enggan untuk bicara.

“hallo, kenapa Lha?”

“makasih ya kak, sayangnya aku nggak niat lagi kita pacaran , dan jangan lagi ganggu hidup aku, kita putus”

Udah 2 hari ini aku gak pernah mau ketemu sama Dion, dia udah telpon berkali-kali aku gag pernah angkat , aku tau mungkin dia merasa bersalah dengan sikapnya yang begitu. Saat aku lagi tiduran dirumah , terdengar suara ketukan pintu, dan aku keluar yang aku lihat sosok Dion yang Nampak pucat.


“kenapa? Apalagi?aku lagi sibuk buat tugas”

“kakak pengen ngomong Lha, setelah kakak jelasin kita boleh berakhir”

“masuk” dengan wajah bête

“Lha, maafin kakak untuk itu, mungkin rasa suka kakak terhadap Melinda salah”

“gak kok kak, itu udah hak kakak buat sama dia”

“jujur awal kita pacaran kakak nggak pernah suka sama Lala, tapi saat saat kakak kehilangan Lala , kakak merasa menyia-nyiakan orang yang benar-benar sayang sama kakak, kakak butuh Lala, percaya ato gak, kakak pengen kita kayak dulu”

“maaf kak, kayaknya aku nggak bisa, lebih baik kita akhiri saja, aku udah ikhlasin semua, jadi sekarang aku ingin kakak jalanin hidup kakak dan juga aku sebaliknya”

“ makasih, tapi kakak masih berharap kita bisa seperti dulu, dan kakak benar2 ingin menebus dosa kakak”

“gak ada yang salah”

Sejak saat itu dalam pikiran ku benar-benar ingin melupakan semua hal terindah itu, karena saat setiap kali mengingat Dion yang ada rasa sakit karena dia berusaha mencintai ku hanya untuk buat aku tersenyum. Dalam kesendirian ku yang ada bayangan Rian sering muncul , dia yang benar-benar mencintai ku malah aku sia-siakan. Mungkin ini juga karma buatku.

Dan aku akan menjadikan ini pelajaran, bahwa tidak selalu orang yang kita cintai itu baik untuk kita, maka itu aku tidak akan pernah menyianyikan orang mencintaiku hanya untuk orang yang aku cintai.


Comments
0 Comments

0 komentar:

Pengikut