-->
« - ··.·÷×Rümãh÷SîPüt×÷·.··»

Laki-laki.

Bandung, Indonesia

Banggalah pada dirimu sendiri, Meski ada yang tak Menyukai. Kadang mereka membenci karena Mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.
::
Start
«··.·÷×RümãhSîPüt×÷·.··»
Shutdown

Navbar3

Search This Blog

« - ··.·÷×Rümãh÷SîPüt×÷·.··»

[BlackberryApps] Cari Hantu dengan Ghost Radar


Ghost Radar adalah sebuah aplikasi portabel yang dirancang untuk mendeteksi kegiatan makhluk halus. Ghost Radar Radar mencoba untuk mendeteksi kegiatan makhluk halus dengan menggunakan berbagai sensor pada Blackberry yang sedang digunakan. Ghost Radar menggunakan sensor yang mengukur medan elektromagnetik, getaran dan suara. Peralatan paranormal konvensional lain dapat dengan mudah tertipu ketika terjadi semburan biasa dari medan elektromagnetik normal, getaran dan suara terjadi. Ghost Radar menempatkan dirinya terpisah dengan menganalisis bacaan dari sensor memberi indikasi hanya bila pola yang menarik dalam pembacaan telah dibuat.

Aplikasi Ghost Radar tersedia dalam 2 versi :

1) Ghost Radar Classic

GhostRadarClassic GadgetGaul [BlackberryApps] Cari Hantu dengan Ghost Radar




Version: 1.9.9
Release: August 30, 2011
File Size: 898 KB
Price : Free
Website: http://www.spudpickles.com/

2) Ghost Radar

GhostRadar GadgetGaul [BlackberryApps] Cari Hantu dengan Ghost Radar

Version: 3.2.0
Release: August 30, 2011
File Size: 2713 KB
Price : US$0.99
Website: http://www.spudpickles.com/


Sumber : Blackberry App World
Read More --►

KATA MUTIARA MOTIVASI VERSION SCHIZO.2


Berhenti menyalahkan masa lalu, cobalah tuk menerimanya dan memahami bahwa ia telah jadikanmu pribadi yg lebih kuat.

Jangan terlalu memikirkan masa lalumu, kini mereka hanya kenangan. Tatap masa depanmu karena disanalah impian.

Hidup ini pilihan. Kamu yg sekarang adalah pilihan yg kamu ambil di masa lalu. Bijaklah dalam memilih langkahmu selanjutnya.

Tak peduli seburuk apapun masa lalumu, cintai dirimu. Hari ini kamu bisa memulai yg baru. Beri yg terbaik tuk masa depanmu.

Ketika masalah datang, selesaikan dng cepat sebelum menjadi lbh buruk atau kekhawatiranmu membuatnya makin rumit.

Jika kamu ingin seseorang percaya padamu, hal pertama yg harus dilakukan adalah meyakinkan mereka bahwa kamu mempercayai mereka.

Mendengarkan musik favorit akan melebarkan pembuluh darah, sehingga meningkatkan aliran darah.

Durian mengandung banyak asam amino triptofan, yang berguna untuk mengurangi rasa gelisah, depresi dan mengobati insomnia.

Sahabat adalah seseorang yg slalu ada disampingmu, yg sabar mendengarkan keluh kesahmu, dan bersedia menemanimu menjalani hidup.

Jangan pernah mengeluh atas kekuranganmu, karena kekurangan mengingatkanmu untuk terus mencari kekuatan yg ada dalam dirimu.

Bahagia bukan berarti segalanya sempurna. Bahagia adalah ketika kamu memutuskan tuk melihat segala sesuatu secara sempurna.

Kegagalan adalah cara Tuhan mengajarkan kamu tentang pantang menyerah, kesabaran, kerja keras dan percaya diri.

Jangan tangisi kesalahan, tapi tersenyumlah karena setiap kesalahan mengajarkanmu agar berupaya lebih baik lagi.

Kita semua pasti pernah salah, namun ada perbedaan besar antara salah yg buatmu dewasa dan salah yg sengaja dilakukan.

Cintai apapun yang akan kamu lakukan hari ini, kerena tidak ada yang menarik jika kamu tidak tertarik.

Jangan bersedih ketika melakukan salah. Karena kesalahan kita banyak belajar, karena kesalahan kita menjadi pintar.

Hidup itu seperti drama, dan kamu bisa memilih untuk menjadi penontonnya atau pemainnya.

Seseorg yg menemanimu dlm kesusahan jauh lbh berharga drpd seratus org yg menemanimu dlm kesenangan.

Pertolongan Tuhan mgkn tdk dtg terlalu Cepat, tdk jg Terlambat. Pertolongan Tuhan selalu dtg di saat yg Tepat.

Ketika seseorang cukup kuat tuk buatmu terjatuh, kamu harus tunjukkan padanya bahwa kamu juga cukup kuat tuk bangkit berdiri.

Dalam cinta, jangan buang air matamu menangisi seseorang yg bahkan tak pantas tuk melihatmu tersenyum.

Kau tak kan bisa kehilangan apa yg tak pernah kau miliki. Kau tak kan bisa memaksa bertahan pada seseorang jika dia ingin pergi.

Sesuatu yg sangat sulit tuk melupakan seseorang yang telah memberimu begitu banyak hal tuk diingat.

Dalam hidup, kamu harus berani mengambil keputusan tentang apa yg pantas diperjuangkan dan apa yg tak pantas diperbaiki.

Jangan pernah kehilangan dirimu sendiri hanya tuk bertahan pada seseorang yg bahkan tak peduli jika dia kehilanganmu.

Selain khasiatnya yg dpt menyegarkan mata, mentimun juga dpt berguna bagi kecantikan wjh. Khasiatnya bagi wajah adlh utk menghaluskan wajah.

Hindari mengaplikasikan trend yg berlebihan ke diri kalian. Karena kalian terkesan tidak memiliki penampilan yang unik & khas.

Sesuatu yg sulit ketika kamu harus berpura-pura tersenyum, hanya karena tak ingin dia tahu, dia adalah alasan kamu bersedih.

#Ladies jangan pernah meremehkan seorang pria, karena mereka adalah orang yang akan menjaga kamu seumur hidupmu.

#Guys jangan pernah menyakiti seorang wanita, karena mereka adalah orang yang akan melahirkan anakmu dengan penuh rasa sakit.

Kamu tak perlu menemukan sahabat yg paling menyenangkan, kamu hanya perlu menemukan sahabat yg setia.

Mereka yg membencimu hanya buktikan bahwa hidupmu lebih baik dari mereka. Jangan hiraukan mereka, teruslah melangkah.

Jangan membenci mereka yang membencimu, karena itu sama saja membuat dirimu tak berbeda dengan mereka.

Kamu akan selalu dapatkan cinta di tengah keluarga, cinta tanpa syarat, cinta yang menerima kamu apa adanya.

Hanya karena mereka tak memperlakukanmu seperti yg kamu inginkan, bukan berarti mereka tak mencintaimu setulus hati.

Keluarga adalah salah hal terpenting yg kita miliki, yg tak akan pernah berubah dan selalu ada ketika dibutuhkan.

Selamat pagi nusantara.. Selamat berlibur.. Sampaikan salam kami untuk keluarga terkasih..

Teman mungkin datang dan pergi, dan keluarga mungkin tak selalu ada untukmu, tapi tak peduli apapun itu, Tuhan selalu bersamamu.

Ketika kamu berkata jujur, tak ada yg harus kamu ingat. Ketika kamu berkata dusta, kamu harus mengingat setiap dusta yg terucap.

Apa yang kamu anggap aneh, aku anggap luar biasa.

Jangan iri atas apa yg orang lain miliki. Drpd melihat berapa banyak berkah mereka, lebih baik melihat berkah milikmu sendiri.

Ketika seseorang mengecewakanmu, Maafkanlah namun jangan lupakan. Mengingatnya tapi jangan pernah mengungkitnya.

Cinta sejati adl yg membuatmu menjadi org yg lbh baik, tanpa mengubahmu menjadi seseorg selain dirimu sendiri.

Dalam cinta, ketika kamu tak ada alasan lagi tuk bertahan, itu adalah alasan yg baik tuk melepaskan.

Jangan terlalu cepat menilai seseorang, terkadang apa yg kamu lihat adalah apa yg ingin dia perlihatkan padamu.

Sebelum menilai, dengar. Sblm mendengar, lihat. Kita punya 2 mata, telinga, krn selalu ada 2 sisi dr setiap cerita

Jika kamu habiskan waktumu tuk dia yg terus buatmu kecewa, kamu akan kehilangan kesempatan bertemu dia yg mampu buatmu tertawa.

Cinta itu seperti berbagi membaca buku, ia tak akan bertahan lama jika 2 hati tak berada pada halaman yg sama

Jangan mengungkit masa lalu dia yg kamu cinta, karena yg harus kamu tahu adalah apakah ada tempat untukmu di masa depannya.

Jika kamu memiliki kepercayaan dari seseorang, jangan sampai hilang. Jika kamu memiliki hatinya, jangan pernah memanfaatkannya.

Sesuatu yg sulit tuk mempercayai siapapun ketika setiap orang yg pernah kamu beri kepercayaan selalu mengecewakanmu.

Kadang kamu harus menyadari, meski sangat mencintai seseorang, kamu harus melepasnya pergi. Jgn biarkan dirimu terus disakiti.

Dalam cinta, menyerah tak selalu berarti kamu lemah. Kadang itu hanya berarti kamu cukup kuat tuk melepaskannya.

Kadang kamu memilih tuk sendiri, karena lebih baik persiapkan diri tuk pantas dicintai ketika dia yg tepat menghampiri.

Wortel, sangat bermanfaat untuk mencegah kerontokan rambut.

Mawar merah adalah bunga favorit Venus, dewi cinta Romawi. Warna merah dari ‘bunga cinta’ ini terdiri dari perasaan romantis yang kuat.

Jangan mencari yg sempurna tuk dicinta, karena kamu mungkin kehilangan dia, yg meski tak sempurna, tapi mampu buatmu bahagia.

Jika kamu tak menghargai dirimu sendiri, orang lain tak akan pernah menghargaimu. Jangan sampai kehilangan dirimu yang berharga.
Read More --►

Tentang Ibu


Darahku mendadak berdesir deras, detak jantungku mengencang, seperti sebuah firasat yang tak kusuka. Apa pun yang terjadi pada Ibu, aku terima.

Vira masih diam. Padahal sudah dua jam kami di sini, menikmati teriakan-teriakan ombak, menyaksikan angin melempar ribuan buih menjauh dari pantai. Aku tak tahu apa yang ada di kepalanya, Vira lebih suka membiarkanku berpikir sendiri daripada membagi apa yang ia rasakan.

“Aku mau pulang,” ujarku bosan.
Vira tak menanggapi.
“Sudahlah, Sayang. Lupakan kesalahannya, ibu hanya manusia biasa yang bisa khilaf,” kucoba membujuk Vira.
“Tapi aku malu, Kak. Kita ini anak-anak tak jelas, punya ibu tanpa tahu siapa bapaknya.” Vira melempar lagi beberapa kerikil ke laut.
“Ibu pasti punya alasan kuat kenapa beliau begitu, kita tanyakan saja nanti.”
“Aku sudah sering melakukannya, dan yang kudapat kemudian adalah hal yang sama. Dia marah. Selalu begitu!”
Aku mendesah panjang. Adikku Vira yang kini sudah bukan siswi SMA lagi ternyata belum juga dewasa. Ia ingin segala sesuatu terlihat apa adanya, mengalir begitu saja. Padahal hidup tak selamanya semudah dan sesimpel itu, tapi sulit menjelaskan padanya. Vira tetap saja bungsu yang rapuh dan manja.

“Pulanglah, Kak. Aku ingin di sini lebih lama,” lirih Vira berucap.
“Hari sudah sore, nanti Ibu mencemaskan kita.”
“Tidak, dia tak pernah peduli. Aku ingin ketenangan di sini.”
“Bukan di sini mencari ketenangan, Vira, ayolah!,” aku menarik tangannya lembut. Walau sempat menolak, akhirnya Vira luluh juga.

Sepanjang perjalanan menuju mobil, Vira menggelayut di lenganku. Orang-orang yang melihat pasti mengira kami adalah pasangan kekasih, siapa sangka, dua orang yang sama sekali tak mirip ini lahir dari rahim yang sama? Vira memang lebih dekat denganku daripada dengan Mbak Mia, saudara kami satu lagi. Mbak Mia telah bersuami dan tinggal di rumahnya sendiri. Pada saat pernikahan kakak sulung kami itulah terkuak bahwa ternyata bapak dari aku, Vira, dan Mbak Mia adalah orang yang berbeda. Tentu saja kami semua terpukul.
Entah bagaimana bisa ibu membohongi kami begitu lamanya, entah apa yang beliau lakukan hingga bisa memasukkan nama fiktif seseorang pada akta kelahiran ketiga anaknya, dan entah apa yang bisa ibu lakukan untuk mengembalikan perhatian Mbak Mia dan keceriaan Vira. Dua saudaraku memang serta merta memperlihatkan kekecewaan mereka pada ibu. Bukan hanya karena mereka perempuan – yang seringkali mengedepankan emosi daripada logika – tapi memang karena merekalah yang merasakan langsung imbas dari aib ini.

Menjelang pernikahannya, Mbak Mia mendesak ibu untuk memberitahu alamat Pak Suhairi, orang yang namanya tertera pada akta kelahiran kami. Dulu ibu pernah bilang bahwa mereka telah bercerai, dan untuk menambal kebohongannya, belakangan ibu bilang Pak Suhairi telah meninggal, padahal sebelumnya ibu mengatakan tak pernah lagi melakukan kontak dengan orang yang beliau akui sebagai bapak kami itu. Lalu dari mana beliau tahu Pak Suhairi meninggal?.

Usut punya usut, ternyata Pak Suhairi hanyalah kekasih Ibu di masa lampau, ia tak bisa – menurutku tak bersedia – menghadiri pernikahan putrinya karena sedang berada di luar negeri. Pak Suhairi cuma menyampaikan permintaan maaf dan selamat kepada Mbak Mia, sekaligus memberi pernyataan tegas bahwa ia hanya bapak dari Mbak Mia, bukan aku dan Vira. Pantas kami tak mengenal kakek atau nenek selain dari pihak Ibu.
Aku tak peduli semua itu. Bagiku hidup harus terus berjalan, toh semua sudah terjadi. Perbaiki saja yang bisa diperbaiki, dan jangan mengulang kesalahan serupa yang pernah diperbuat di masa lampau. Seburuk apa pun ibu, beliau tetaplah ibuku, yang kurasakan cintanya dari dulu hingga kini. Tapi tidak begitu bagi dua saudaraku.

Tiba di rumah, Vira langsung mengunci diri di kamar. Kulihat ibu pura-pura tak menyadari kehadiran kami. Aku tahu, beliau sedang berusaha menekan rasa sakit atas perlakuan dua anak perempuannya. Tubuh yang kini ringkih itu menyandar lemah di kursi santai ruang tengah, matanya menerawang, mungkin sedang memandang ke masa lalunya yang kurasa pahit.

“Ibu,” sapaku.
Beliau menoleh, senyum lembutnya mengembang terpaksa.
“Maafkan Vira dan Mbak Mia, Bu.” Kuambil tangan ibu yang tak lagi halus, dan meletakkannya ke atas pangkuanku.

“Memang sudah sepantasnya begitu. Ibu ingin memberitahu sesuatu padamu, To.”
“Tidak perlu, Bu. Ibu tidak usah menjelaskan apa-apa. Anto tetap sayang Ibu, Anto tidak akan pernah menebak yang macam-macam tentang masa lalu Ibu, seperti yang Mbak Mia dan Vira tuduhkan.”
“Tapi itulah kenyataannya, Nak.” Sontak airmata ibu mengalir.

Aku terperangah tak percaya. Setahuku ibu adalah perempuan yang baik, relijius malah. Mana mungkin ibu bergelut dalam dunia malam seperti yang Mbak Mia dan Vira katakan. 
Mbak Mia termakan ucapan bapaknya, Pak Suhairi, yang bilang bahwa bapakku dan bapak Vira adalah orang yang berbeda. Tapi laki-laki pengecut itu tak menceritakan selebihnya, hanya membuka aib. Apakah dulu, ketika ia bersama ibuku, ia tak merasakan kebaikan perempuan itu? Mustahil.

“Dulu, setelah gagal menuntut pertanggungjawaban Suhairi atas Mia, Ibu mencari laki-laki lain yang bersedia menampung kami, karena kakek dan nenek kalian tak mau menerima Ibu kembali,” ibu melanjutkan. “Seorang kenalan kemudian membawa Ibu ke rumahnya, dan tanpa Ibu sadari, ternyata ia menjual Ibu kepada seorang mucikari. Setelah itu...” ibu terisak.

“Sudahlah, Bu. Jangan diteruskan jika itu menyakitkan,” kucegah Ibu melanjutkan, karena telinga, kepala, dan hatiku merasa tersayat.
“Dengarkan, Nak! Barangkali ini kesempatan terakhir Ibu menyampaikannya.”
“Kenapa Ibu bicara begitu?”
Ibu tak mempedulikan protesku. “Ibu terjebak pelacuran, selama itulah kamu dan Vira lahir.”
Aku terhenyak sesaat, “Demi Tuhan, Anto tidak menyalahkan Ibu, Anto tahu Ibu terpaksa.”
“Tapi kenapa Ibu tidak mencoba untuk kabur dari sana?” tiba-tiba Vira sudah berada di belakang kami. Kulihat matanya memerah.

“Mia disandera mucikari itu, Nak. Ibu baru bisa lepas darinya setelah menyerahkan semua uang yang Ibu kumpulkan dari Mia belum lahir sampai ia memasuki usia sekolah dasar. Itulah sebabnya kalian terlambat masuk sekolah, Ibu harus mengumpulkan uang dulu untuk itu. Tentu saja dengan cara yang lebih baik, menjadi pembantu rumah tangga.”

Sekonyong-konyong Vira mendekap ibu, airmatanya tumpah. Hatiku bergemuruh, rahangku mengatup kuat menahan ledakannya.
“Kenapa Ibu menyembunyikan semua itu selama ini?” Vira masih saja bertanya dalam tangisnya.
“Ibu malu, tapi akhirnya Ibu merasa bersalah telah membohongi kalian. Dan di akhir usia yang takkan lama ini, Ibu minta kalian memaafkan Ibu.”
“Tentu saja kami memaafkan Ibu.” Kucium punggung tangan Ibu yang masih di pangkuanku.
“Sampaikan juga maaf Ibu untuk Mia.”
“Justru Mbak Mia dan Vira yang seharusnya meminta maaf pada Ibu karena telah berprasangka buruk,” isak Vira makin membuncah.
Telepon di sebelahku berdering, segera kuangkat, “Halo.”
“Anto, kamu harus cepat memeriksa kesehatanmu,” suara Mbak Mia tergesa.
“Ada apa, Mbak?”
“Kata Pak Suhairi, Ibu terinfeksi ha-i-ve!”
Aku menahan napas sejenak dan membuangnya perlahan.

“Anto, kamu dengar, kan?”
Kuletakkan gagang telepon, kembali fokus pada Ibu dan Vira. Kedua orang terkasih itu tak perlu tahu kabar apa yang kudapat. Pak Suhairi jangan sampai memperbesar luka dalam diri Ibu karena puluhan tahun silam, apalagi menambah luka itu di masa kini.
“Dari Mbak Mia-mu, kan?”
Aku hanya mengangguk, tak mampu membohongi Ibu dan tak tega pula untuk jujur.
“Apa katanya?”
“Tidak penting, Bu. Teruskan saja pembicaraan dengan Vira, Anto mau ke dalam dulu.” Aku hendak pamit, tapi Ibu cepat menangkap lenganku.
“Tunggu dulu, ada yang harus Ibu sampaikan sebelum terlambat.”
Darahku mendadak berdesir deras, detak jantungku mengencang, seperti sebuah firasat yang tak kusuka. Apa pun yang terjadi pada Ibu, aku terima. Sekalipun jika aku turut terinfeksi, tak apa, aku bertekad dalam hati.

“Tak lama lagi Ibu akan meninggalkan kalian, karena...”
“Karena apa, Bu?” Vira memotong tak sabar.
“Ibu positif ha-i-ve.”
Vira terkulai di hadapan Ibu, ia seperti kehabisan tenaga, pun untuk sekadar melanjutkan tangisnya.
“Tapi tenang saja, Ibu mendapatkannya setelah kalian lahir, dan Ibu sengaja tidak menyusui anak-anak Ibu karena tahu ada penyakit yang bisa saja tertular pada kalian.”

Andai Mbak Mia ada di sini, bagaimana mungkin ia tidak menangis dan menyesali apa yang telah diperbuatnya pada Ibu. Perempuan paruh baya itu kini tengah menjelang maut, tapi ia tampak tegar. Tentu saja, karena aku dan ibu percaya, dengan atau tanpa penyakit itu, setiap yang bernyawa pasti akan mati.
Kutekan beberapa tombol di telepon, meminta Mbak Mia untuk mendengarkan langsung kebenaran dari mulut Ibu, bukan dari bapaknya yang tak bertanggungjawab itu. Di sampingku, Vira kian dalam membenamkan kepalanya ke pelukan Ibu.
Read More --►

Pengikut